or login with
Terakhir diperbarui 14-10-2025
Ditulis oleh Jase Nibiru
Jadi, pemilik toko printing di Bandung bilang ke saya:
"Mahasiswa dan UKM print satu kali, lalu hilang. Margin tipis, kompetisi ketat. Bagaimana kita bikin mereka balik lagi?"
Apa yang saya katakan padanya?
Saya bagikan 9 ide yang hilangkan friksi di momen butuh dan bikin pelanggan kembali. Ini dia…
Pertama-tama, dia benar:
Pendapatan ulang MEMANG masalah terbesar toko printing.
Anda lihat, printing jadi commodity—semua toko kasih harga sama. Customer print sekali, lupa, lalu print di toko paling dekat next time. Tidak ada loyalty, tidak ada repeat purchase plan.
Jadi sejauh ini bagus.
Tapi ada SATU hal yang hilang…
Bisakah Anda mengaitkan? Anda kasih layanan bagus, harga kompetitif, tapi customer tidak kembali. Jika ini terdengar familiar, sekarang lebih penting dari sebelumnya untuk hilangkan friction points.
Jadi, saya menggali lebih dalam toko printing yang punya repeat rate tinggi.
Segera saya melihat pola umum:
Toko yang sukses selalu fokus pada kemudahan di momen butuh. Bukan "kami punya printer bagus," tapi "order via WhatsApp, ready dalam 30 menit." Kemudahan beats harga. Tidak begitu obvious atau common, bukan?
…semua yang saya butuhkan adalah satu insight.
Jadi, apa kuncinya?
Sederhana.
Kuncinya untuk repeat business adalah:
HILANGKAN FRIKSI + PACKAGE RECURRING + PROXIMITY.
Semua orang tahu ini juga.
Friksi menciptakan churn. Recurring package menciptakan loyalty. Proximity menciptakan convenience.
Jadi, pertanyaannya adalah…
BAGAIMANA ANDA IDENTIFY DAN ELIMINATE FRICTION POINTS?
Bagaimana Anda temukan hambatan yang bikin customer tidak kembali? Terutama jika Anda sibuk operasional sehari-hari.
Maksud saya… Kemungkinan besar, Anda fokus print cepat dan layani antrean. Anda tidak punya waktu analisa customer behavior, bukan?
Betul.
Nah, saya akan menunjukkan 9 ide yang address friction points common.
Anda tidak memerlukan system CRM mahal. Atau tim customer service…
Seperti yang Anda lihat, yang diperlukan hanyalah WhatsApp Business, simple packaging, dan partnership strategis.
Tapi pertama-tama…
Mari kita lihat contoh nyata:
"Print Express Story!"
Bu Sari punya toko printing dekat kampus UI di Depok. Dulu customer print walk-in, antre 15-30 menit, lalu tidak pernah kembali. Repeat rate 20%.
Delapan bulan lalu dia launch WhatsApp order + slot pickup 30/60/120 menit. Mahasiswa kirim file dari kos, pilih slot, bayar digital, ambil tanpa antre.
Hasilnya? Repeat rate naik 60%, revenue naik 35% karena mahasiswa jadi default print di toko dia.
Ini menandai awal dari…
Mengapa friction elimination adalah game-changer?
Karena printing adalah high-frequency need (mahasiswa print 2-3x/minggu). Eliminate friction sekali = win repeat business long-term. Plus convenience creates switching cost—kenapa pindah kalau ini mudah?
Apakah Anda melihat bagaimana itu bekerja?
Kita perlu memecah 9 strategi spesifik yang eliminate friction dan create repeat revenue:
Pelanggan tidak ingin antre lama dan sering lupa membawa file di USB.
Solusi: Pemesanan WhatsApp + slot pengambilan
Mahasiswa membeli satuan; margin menurun.
Solusi: Paket kampus prabayar
Banyak file siap print masih butuh perbaikan kecil.
Solusi: Jasa desain kilat 10–15 menit
Banyak pelanggan ingin custom tanpa kuota minimal besar.
Solusi: Mug, tote, stiker, gantungan, tag koper minimal 1–10
Event kecil sering butuh materi di hari yang sama.
Solusi: Paket event same‑day
Order ad‑hoc membuat pendapatan tidak stabil.
Solusi: Bundel bulanan: kop surat, invoice, kartu loyalti, label, modul training
Dokumen sensitif cepat rusak.
Solusi: Paket berlangganan jilid, laminasi, digitalisasi dasar ke cloud
Produk niche permintaan lokal tipis.
Solusi: Jual nasional (cover skripsi, signage halal) kirim flat/roll
Pelanggan ingin titik pickup dekat kampus/transport.
Toko Anda 1,5 km dari kampus. Mahasiswa malas jalan jauh. Mereka print di toko sebelah yang lebih dekat, meski lebih mahal.
Solusi: Kerjasama kios/minimarket sebagai titik pickup
Pickup partnership bisa increase order 30-50% karena proximity. 3 titik pickup strategis = coverage lebih luas.
Dengan mengikuti 9 strategi ini, Anda akan mengubah toko printing dari commodity jadi go-to service dengan repeat rate tinggi.
Dan ingat…
Membangun repeat business adalah proses yang berkelanjutan. Ini membutuhkan konsistensi, innovation, dan customer-first thinking.
Customer needs akan berubah. Kompetitor akan muncul dengan promo aggressive. Tapi dengan friction elimination dan smart packaging, Anda akan tetap jadi pilihan pertama.
Jadi sekarang giliran Anda.
Bisakah Anda implement WhatsApp order sistem minggu ini? Mulai simple—buat template auto-reply dengan format file dan pricing.
Atau bisakah Anda launch paket kampus untuk 10 mahasiswa pertama dan track repeat purchase rate mereka?
Start dengan satu friction point. Eliminate. Measure results. Scale.
Gunakan panduan ini sebagai implementation roadmap Anda.
Tinggalkan komentar dan beri tahu saya strategi mana yang paling work.
Dan kemudian, tolong lakukan saya suatu kebaikan.
Apakah Anda mengenal pemilik toko printing atau fotokopi yang ingin tingkatkan repeat business?
Bagikan posting ini dengan mereka sekarang.
Digital 2024: Indonesia - DataReportal. Diakses Okt 2025. https://datareportal.com/reports/digital-2024-indonesia
DataReportal. Digital 2024: Indonesia. 2024. Tersedia di tautan di atas (diakses 14 Okt 2025).
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *